Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Jumat, 02 April 2010

Biaya produksi minimal

Biaya produksi atau operasional dalam sistem industri memainkan peran yang sangat penting, karena ia menciptakan keunggulan kompetitif dalam persaingan antar industri dalam pasar global.

Berpoduksi merupakan proses perubahan bentuk dari bahan mentah menjadi barang jadi, dengan menggunakan alat-alat berproduksi dan tenaga kerja. Tetapi mengenai penjualan barang selesainya adalah merupakan hubungan perusahaan tersebut dengan pihak luar perusahaan.

Biaya produksi pada dasarnya merupakan 3 (tiga) elemen yang saling berkaitan, yaitu:

1. Bahan langsung

2. Upah langsung

3. Overhead produksi (biaya produksi tidak langsung).

Beberapa strategi pengendalian biaya produksi, diantaranya :

Pertama, biaya harus dipandang sebagai keuntungan potensial, bukan sekedar pengeluaran atau ongkos produksi yang memang harus dikeluarkan. dengan demikian reduksi biaya produksi melalui peningkatan efisiensi akan meningkatkan keuntungan.

Setelah persepsi tentang biaya produksi diatas berubah, manajemen harus melaksanakan aktivitas produksi bernilai tambah dengan jalan berproduksi pada biaya produksi yang minimum. Dengan cara ini perusahaan akan meningkatkan daya saing melalui strategi penetapan harga (pricing strategy) yang kompetitif di pasar.

Keunggulan kompetitif produk dipasar akan meningkatkan pangsa pasar (market share) yang berarti akan meningkatkan penerimaan total (TR) dari penjualan produk itu. Strategi reduksi biaya produksi dan penetapan harga produk yang kompetitif dipasar akan meningkatkan keuntungan perusahaan, karena keuntungan perusahaan adalah benefit antara TR dan Total Cost (TC).

Dengan demikian strategi di atas harus dilakukan dengan cara, diantaranya :

1. melaksanakan aktivitas produksi pada tingkat biaya produksi minimum,

2. menetapkan harga produk yang kompetitif di pasar,

3. memperluas pangsa pasar melalui keunggulan kompetitif (meningkatkan daya saing terus menerus),

4. memperoleh penerimaan total (TR) yang terus meningkat,

5. memperoleh keuntungan yang terus meningkat,

6. meningkatkan kesejahteraan bagi stakeholders.

Kesimpulan berkaitan dengan teori konsep biaya produksi

· Biaya tetap total (TFC) tidak bergantung pada kuantitas output (Q), sedangkan biaya variabe total bergantung pada kuantitas output (Q)

· Biaya tetap rata-rata (AFC) menurun secara kontinyu sampai mendekati garis horisontal, karena AFC = TFC / Q.

· Kurva AVC menurun mencapai minimum untuk kemudian mengalami peningkatan karena AVC = TVC / Q.

· Total Cost (TC) merupakan penjumlahan dari biaya TFC dan TVC karena TC = TFC + TVC.

· ATC mula-mula akan turun kemudian akan meningkat karena ATC = TC / Q.

· SMC mula-mula menurun mencapai minimum pada kuantitas output tertentu dan kemudian akan naik (catatan biasanya SMC akan selalu memotong kurva AVC) karena SMC = dTC / dQ (baca d=delta)

· Jika SMC <>AVC maka AVC meningkat dan jika SMC = AVC maka AVC minimum

· Jika SMC <> ATC maka ATC meningkat dan jika SMC = ATC, maka ATC minimum.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

kita juga punya nih artikel mengenai 'Biaya Produksi', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6236/1/JURNAL.pdf
trimakasih
semoga bermanfaat

Posting Komentar