Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Rabu, 30 Desember 2009

Hidrosfer

Disebut juga sebagai sphere air, hidrosfer berinteraksi dengan seluruh sphere lain dengan cara didistribusikan melalui tiga bentuk: uap air, cairan dan cairan padat. Air laut menyusun hamper seluruh (97 persen) hidrosfer. Sebanyak 2 persen air yang lain terkunci dikantong es kutub dan gletser atau sungai es. Air tanah dan air yang terjebak di tanah menyumbang 1 persen dari volume total air. Air permukaan dirawa, sungai dan danau serta uap air di atmosfer merupakan bagian sangat kecil dari total air bumi.
sirkulasi air melalui sphere disebut hidrologis. Siklus ini mendistribusikan energy dari satu sphere ke sphere lain melalui penguapan, kondensasi, transpirasi dan hujan. Tanaman menangkap tetesan air hujan lalu menarik air ke dalam tanah melalui akar-akarnya, air yang menguap melalui daun-daun, batang dan bunga transpirasi berputar kembali ke atmosfer.

Menyembuhkan Sakit Hati????

Pernah merasa sakit hati setelah dihina atau dipermalukan didepan umum??? Menurut hasil University of Kentucky, kini “luka social” seperti itu bias disembuhkan dengan mudah semudah menelan obat penghilang rasa sakit ketika kita sakit gigi. Pada tahap awal tim peneliti menemukan gen yang terkait dengan luka fisik dan sensitivitas seseorang pada penolakan. Ada juga beberapa bagian otak yang terkait, baik dengan luka fisik atau psikis.
Ini berarti sangat mungkin obat penghilang rasa sakit akan bias menyembuhkan. Untuk membuktikan, tim peneliti melakukan eksperimen menggunakan acetaminophen. Kandungan utama dalam obat Tylenol ( 500 miligram acetaminophen dalam setiap tablet ). 62 sukarelawan meminum 100 miligram acetaminophen setiap hari. Setiap hari sukarelawan dsiminta menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang dapat melukai perasaan dan ternyata perasaan terluka dan luka social berkurang secara perlahan setelah mengkomsumsinya.

Senin, 14 Desember 2009

PROPOSAL (INDUSTRI SERAT SABUT KELAPA)

INDUSTRI SERAT SABUT KELAPA
(COCO FIBER)
Nama Pengusaha
RIDWAN MANGKUBUMI

Disusun oleh :
ARIEF GUNADI (12108343)
ANGELINA VENDY A (10108235)
DEVI AFRIANI P (10108549)
IMBARIFTA PUTRI Y (11108004)
JEANE WAHYU UTAMI (11108068)
KIKI NOVIA (11108119)
MILA DWI PUTRI (11108243)
NURMALITA RAHAYU (11108472)
NOVI KARLINA (11108439)
YULIYANNI (12108121)
KELAS : 2KA08

FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADARMA
2009





PT. PRIMA UTAMA MANDIRI
Jl. Kawasan Industri Kav. 68  Cikarang, Jawa Barat
Telp. (0411)-8698873

No.         : .../15/pum -PBDU/II/2009                                                 
Tanggal   : 05 Oktober 2009
H a l       : Permohonan Bantuan Dana Usaha


Kepada
Yth       : Kadin Pengembangan Ekonomi Kecil dan Menengah
  Jl. A.P. Pettarani No.12
 Cikarang  – Jawa Barat
 Telepon 0411 876543

Dalam menghadapi era perdagangan bebas, sangat dibutuhkan peningkatan persaingan pasar guna meningkatkan perekenomian yang lebih seimbang serta peningkatan sumber daya manusia.

Menanggapi hal tersebut, PT. Prima Utama Mandiri bermaksud menambah perluasan modal untuk lebih meningkatkan hasil tambak dan juga tenaga kerja.

Bersama ini kami sampaikan permohonan proposal bantuan modal sebesar Rp.594.428.500, untuk ekspandi perusahaan.
Sebagai bahan pertimbangan bagi Bapak bersama ini,kami lampirkan sebagai berikut :
1.      Foto Copy Surat Izin Domisili
2.      Foto Copy SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
3.      Foto copy NPWP
4.      Foto copy Sertifikat Tanah Hak Milik
5.      Foto copy IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
6.      Foto Copy Kartu Keluarga
7.      Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP)

Besar harapan kami permohonan ini dapat terealisir sesuai dengan kebutuhan yang tertera pada proposal.

Atas perhatian dan bantuannya kami ucapkan terima kasih.

                                                               Hormat kami
                                                               PT. Prima Utama Mandiri

Ridwan Mangkubumi
Direktur












Data Perusahaan

1.            Nama Perusahaan           : PT “Prima Utama Mandiri”
2.            Bidang Usaha                 : Industri
3.            Jenis Produk                  : Industri Pembuatan Serat Kelapa
4.       Alamat Perusahaan         : Jl. Kawasan Industri Kav.68, , Cikarang,   Jawa barat
5.           Nomor Telepon              : (0411)-876543

Data Pemilik
1. Nama Pemilik                : Ridwan Mangkubumi
2. Jabatan                         : Direktur
3. Tempat tanggal lahir      : Bandung, 23 Oktober 1978
4. Alamat Rumah              : Jl. Kawasan Industri No.68 Cikarang, Jawa barat
5. Nomor Telephon           : 085299242183

Struktur Organisasi   : 
Direktur                                     : Ridwan Mangkubumi 
Kepala Bag.Pemasaran              : Laksmana, ST. 
Kepala Bag. Administrasi          : Lili Sugiarti  S.E. 
Bendahara                                 : Lenny Armika, S.E. 
Karyawan                                  : 35 Orang


USAHA PRODUKSI SERAT SABUT KELAPA (COCO FIBER)
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
            Sebagai negara kepulauan dan berada di daerah tropis dan kondisi agroklimat yang mendukung, Indonesia merupakan negara penghasil kelapa yang utama di dunia. Pada tahun 2000, luas areal tanaman kelapa di Indonesia mencapai 3,76 juta Ha, dengan total produksi diperkirakan sebanyak 14 milyar butir kelapa, yang sebagian besar (95 persen) merupakan perkebunan rakyat. Kelapa mempunyai nilai dan peran yang penting baik ditinjau dari aspek ekonomi maupun sosial budaya.
            Sabut kelapa merupakan hasil samping, dan merupakan bagian yang terbesar dari buah kelapa, yaitu sekitar 35 persen dari bobot buah kelapa. Dengan demikian, apabila secara rata-rata produksi buah kelapa per tahun adalah sebesar 5,6 juta ton, maka berarti terdapat sekitar 1,7 juta ton sabut kelapa yang dihasilkan. Potensi produksi sabut kelapa yang sedemikian besar belum dimanfaatkan sepenuhnya untuk kegiatan produktif yang dapat meningkatkan nilai tambahnya.
            Serat sabut kelapa, atau dalam perdagangan dunia dikenal sebagai Coco Fiber, Coir fiber, coir yarn, coir mats, dan rugs, merupakan produk hasil pengolahan sabut kelapa. Secara tradisionil serat sabut kelapa hanya dimanfaatkan untuk bahan pembuat sapu, keset, tali dan alat-alat rumah tangga lain. Perkembangan teknologi, sifat fisika-kimia serat, dan kesadaran konsumen untuk kembali ke bahan alami, membuat serat sabut kelapa dimanfaatkan menjadi bahan baku industri karpet, jok dan dashboard kendaraan, kasur, bantal, dan hardboard. Serat sabut kelapa juga dimanfaatkan untuk pengendalian erosi. Serat sabut kelapa diproses untuk dijadikan Coir Fiber Sheet yang digunakan untuk lapisan kursi mobil, Spring Bed dan lain-lain.
            Serat sabut kelapa bagi negara-negara tetangga penghasil kelapa sudah merupakan komoditi ekspor yang memasok kebutuhan dunia yang berkisar 75,7 ribu ton pada tahun 1990. Indonesia walaupun merupakan negara penghasil kelapa terbesar di dunia, pangsa pasar serat sabut kelapa masih sangat kecil. Kecenderungan kebutuhan dunia terhadap serat kelapa yang meningkat dan perkembangan jumlah dan keragaman industri di Indonesia yang berpotensi dalam menggunakan serat sabut kelapa sebagai bahan baku / bahan pembantu, merupakan potensi yang besar bagi pengembangan industri pengolahan serat sabut kelapa.
            Hasil samping pengolahan serat sabut kelapa berupa butiran-butiran gabus sabut kelapa, dikenal dengan nama Coco Peat. Sifat fisika-kimianya yang dapat menahan kandungan air dan unsur kimia pupuk, serta dapat menetralkan keasaman tanah menjadikan hasil samping ini mempunyai nilai ekonomi. Coco Peat digunakan sebagai media pertumbuhan tanaman hortikultur dan media tanaman rumah kaca.
            Dari aspek teknologi, pengolahan serat sabut kelapa relatif sederhana yang dapat dilaksanakan oleh usaha-usaha kecil. Adapun kendala dan masalah dalam pengembangan usaha kecil/menengah industri pengolahan serat sabut kelapa adalah keterbatasan modal, akses terhadap informasi pasar dan pasar yang terbatas, serta kualitas serat yang masih belum memenuhi persyaratan.
            Dalam rangka menunjang pengembangan industri serat sabut kelapa yang potensial ini, diperlukan acuan yang dapat dimanfaatkan pihak perbankan, investor serta pengusaha kecil dan menengah sehingga memudahkan semua pihak dalam mengimplementasikan pengembangan usaha pengolahan serat sabut kelapa ini. Oleh karena itu, untuk mengembangkan usaha pengolahan serat sabut kelapa ini, PT. Prima Utama Mandiri sangat mengharapkan bantuan dari pihak perbankan.
ASPEK PEMASARAN
HARGA
            Berdasarkan studi kasus di Kabupaten Bone harga serat sabut kelapa di tingkat produsen berkisar antara Rp. 500 - Rp.600 per Kg, sedangkan harga di tingkat pembeli di Makassar  dan kota-kota besar berkisar antara Rp. 900 - Rp. 1200 per Kg, yang tergantung kepada kualitas sabut yang dihasilkan.
            Harga serat sabut kelapa di pasaran ekspor adalah sebesar US $ 210 per ton (FOB), sedangkan harga CIF di negara tujuan (Rotterdam) adalah sebesar US $ 360 per ton. Harga serat sabut kelapa Indonesia di pasaran ekspor relatif lebih rendah dibandingkan dengan serat sabut kelapa ex. India, yang bernilai sekitar US $ 290 - 320 per ton (FOB), akan tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan produksi Srilanka yaitu sebesar US $ 220 - 270 per ton (FOB). Merujuk kepada perkembangan harga mattress fiber produksi Srilanka, terdapat kecenderungan kenaikan harga dalam periode 1997 - 1999, yaitu rata-rata sebesar 3 persen per tahun. 



PERSAINGAN DAN PELUANG PASAR
            Potensi persaingan industri serat sabut kelapa dapat ditinjau dari aspek persaingan produk substitusi dan persaingan industri sejenis. Dari aspek persaingan produk substitusi, khususnya sebagai bahan baku untuk industri jok kursi (mobil dan rumah tangga), dash board mobil, tali dan produk sejenis, serat sabut kelapa menghadapi persaingan dengan industri produk sintetis seperti karet busa dan plastik. Walaupun demikian, karakteristik fisika-kimia serat sabut kelapa yang spesifik dan biodegradable serta berfungsi sebagai heat retardant menjadikan serat sabut kelapa mempunyai fungsi yang spesifik yang tidak dapat digantikan oleh produk sintetis. Selain itu kesadaran konsumen terhadap kelestarian akan lingkungan dan kecenderungan untuk kembali menggunakan produk alami, menyebabkan serat sabut kelapa mempunyai peluang pasar dan mampu bersaing dengan produk-produk sintetis. Selain itu karakteristik fisika-kimia serat sabut kelapa menjadikan serat sabut kelapa berpotensi sebagai bahan baku untuk pengembangan produk industri seperti geotextile.
            Dari aspek persaingan industri sejenis, serat sabut kelapa Indonesia dihadapkan kepada negara-negara pesaing yang lebih maju dalam hal teknologi produksi serat sabut kelapa, sehingga mempunyai kualitas yang lebih unggul. Persaingan tersebut juga dihadapi oleh karena perkembangan aplikasi teknologi yang lebih maju dalam membuat produk industri dengan bahan baku serat sabut kelapa. Negara-negara pesaing Indonesia tersebut antara lain adalah Srilanka, India, Thailand dan Philipina.
            Ditinjau dari kecenderungan permintaan dunia terhadap serat sabut kelapa yang meningkat, serta kontribusi Indonesia yang masih sangat kecil dalam perdagangan dunia, serat sabut kelapa Indonesia mempunyai keunggulan komparatif (potensi produksi sabut kelapa) dan mempunyai peluang yang besar. Peluang tersebut dapat diraih dengan syarat adanya perbaikan dan pengembangan teknologi proses sehingga menghasilkan serat yang memenuhi persyaratan kualitas yang diinginkan pasar.
JALUR PEMASARAN PRODUK
            Rantai pemasaran serat sabut kelapa secara garis besar dapat dilihat pada Grafik 3.1. Usaha kecil serat sabut kelapa secara umum tidak dapat langsung memasarkan produknya kepada eksportir sabut kelapa. Hal ini karena persyaratan mutu produk usaha kecil masih belum dapat memenuhi persyaratan mutu yang diinginkan. Selain itu, ketiadaan fasilitas mesin pengepress sabut - menyebabkan biaya transportasi per Kg produk untuk dipasarkan langsung ke eksportir menjadi mahal dan tidak layak.

Grafik 3.1. Rantai Tataniaga Serat Sabut Kelapa


FASILITAS PRODUKSI
            Proses produksi serat sabut kelapa secara teknologi relatif sederhana dan menggunakan mesin / peralatan yang sudah diproduksi oleh produsen mesin peralatan di dalam negeri. Produsen mesin peralatan untuk produksi serat sabut kelapa diperoleh dari wilayah Jawa. Secara umum fasilitas produksi utama yang dibutuhkan adalah mesin pengurai dan pemisah serat dari sabut kelapa, fasilitas penjemuran atau mesin pengering, dan alat press serat sabut kelapa dan serbuk gabus sabut kelapa.
BAHAN BAKU
            Bahan baku industri serat sabut kelapa adalah sabut kelapa yang merupakan hasil samping dari usaha perdagangan buah kelapa untuk konsumsi rumah tangga serta industri pengolahan kopra atau minyak kelapa. Bahan baku ini secara umum terdapat secara melimpah di daerah sentra produksi buah kelapa, terutama di kabupaten Bone, Sinjai, Bulukumba, Selayar dan Soppeng.
Bahan baku sabut kelapa yang diinginkan adalah yang berasal dari buah kelapa dalam dengan tingkat kematangan yang sesuai untuk pembuatan minyak kelapa atau kopra.
TENAGA KERJA
            Secara relatif industri serat sabut kelapa merupakan industri yang bersifat padat karya terutama untuk industri yang masih menggunakan teknologi proses yang sederhana. Untuk industri seperti ini, kebutuhan tenaga kerja terbesar adalah pada tahap sortasi dan pembersihan serat dari butiran gabus, yang tidak memerlukan keterampilan khusus. Tingkat keterampilan yang sederhana diperlukan untuk tenaga kerja yang bertugas sebagai operator mesin/peralatan yang relatif dapat dilatih dengan mudah. Tingkat keterampilan yang lebih tinggi diperlukan untuk operator perawatan dan perbaikan mesin, khususnya mesin penggerak. Berdasarkan studi kasus di wilayah Kabupaten Ciamis, setiap unit usaha industri serat sabut kelapa membutuhkan tenaga kerja dengan status operator mesin sekitar 5 - 6 orang dan tenaga kerja sortasi dan pembersihan sekitar 20 - 30 HOK per hari.


ASPEK PRODUKSI
PROSES PRODUKSI
Proses produksi serat sabut kelapa secara garis besar dapat dilihat pada Grafik 4.1.
1.    Persiapan Bahan
Pada tahap persiapan, sabut kelapa yang utuh dipotong membujur menjadi sekitar lima bagian, kemudian bagian ujungnya yang keras dipotong. Sabut tersebut kemudian direndam selama sekitar 3 hari sehingga bagian gabusnya membusuk dan mudah terpisah dari seratnya, dan kemudian ditiriskan.
Praktek proses produksi yang dilakukan oleh pengusaha kecil di lokasi studi tidak melaksanakan tahap persiapan bahan, akan tetapi sabut kelapa langsung diproses.
2.    PelunakanSabut
Pelunakan sabut secara tradisionil dilakukan manual, yaitu dengan cara memukul sabut dengan palu sehingga sabut kelapa menjadi lebih terurai. Pada tahap ini sudah dihasilkan hasil samping berupa butiran gabus. Secara modern, pelunakan sabut dilakukan dengan menggunakan mesin pemukul yang disebut mesin double cruiser atau hammer mill. Seperti halnya dengan tahap perendaman, usaha kecil di lokasi studi tidak melaksanakan tahap pelunakan sabut ini, akan tetapi sabut langsung dimasukkan ke dalam mesin pemisah serat (defifibring machine).
3.    Pemisahan Serat.
Pada tahap ini, sabut kelapa dimasukkan ke dalam mesin pemisah serat untuk memisahkan bagian serat dengan gabus. Komponen utama mesin pemisah serat atau defifibring machine adalah silinder yang permukaannya dipenuhi dengan gigi-gigi dari besi yang berputar untuk memukul dan "menggaruk" sabut sehingga bagian serat terpisah. Pada tahap ini dihasilkan butiran-butiran gabus sebagai hasil samping.
4.    Sortasi/Pengayakan
Pada tahap ini bagian serat yang telah terpisah dari gabus dimasukkan ke dalam mesin sortasi untuk memisahkan bagian serat halus dan kasar. Mesin sortasi atau pengayak (refaulting screen) adalah berupa saringan berbentuk cone yang berputar dengan tenaga penggerak motor.
Sortasi dan pengayakan juga dilakukan pada butiran gabus dengan menggunakan ayakan atau saringan yang dilakukan secara manual, sehingga dihasilkan butiran-butiran halus.


JENIS DAN MUTU PRODUK
            Jenis produk yang dihasilkan dari industri pengolahan serat dapat dikelompokan menjadi dua yaitu : (1) Serat Sabut Kelapa (Gambar 4.1) dan (2) Butiran Gabus.
Mutu serat sabut kelapa atau Coconut Fibre, ditentukan oleh warna, persentase kotoran, kadar air, dan proporsi antara bobot serat panjang dan serat pendek. Spesifikasi mutu produk serat yang diekspor oleh salah satu perusahaan eksportir di Jakarta adalah:
1.    Kadar air < 10 %
2.    Kandungan gabus: < 5 %
3.    Panjang serat ( 2- 10 cm) 30 %
4.    Panjang serat (10 - 25 cm) 70 %
5.    Ukuran Bale 70 x 70 x 50 cm
6.    Bobot /Bale 50 Kg /Bale



Gambar 4.1. Produk Coco Fiber (Serat Sabut Kelapa)
Butiran gabus yang dikenal dalam perdagangan sebagai Coconut Peat mutunya ditentukan oleh kandungan benda asing, ukuran butiran, kadar air, dan kandungan mineral. Spesifikasi mutu Coconut Peat yang diekspor oleh salah satu perusahaan eksportir di Jakarta adalah sebagai berikut :
1.    Tidak mengandung kandungan kimia
2.    Bebas dari weed dan seeds
3.    Kadar air <20 %
4.    pH 5,98
5.    EC 0,60 mS/cm
6.    NaCl 0.54%
7.    NH4 0.08%
8.    Ca: 0.45%
9.    SO4: 0.00%
10  P: 0.00%
5.    gabus.
6.    Pembersihan dan Pengeringan.
7.    Tahap pembersihan dilakukan untuk memisahkan bagian gabus yang masih menempel pada bagian serat halus yang telah terpisah dari bagian serat kasar. Tahap ini dilakukan secara manual. Tergantung kepada tingkat kekeringan serat dan butiran gabus, proses pengeringan dilakukan dengan cara penjemuran atau dengan menggunakan mesin pengering.
8.    Serat sabut kelapa yang sudah bersih dan kering kemudian dipak dengan menggunakan alat press. Ukuran kemasan adalah sekitar 90 x 110 x 45 cm. Secara tradisional, pemadatan serat dilakukan secara manual dengan cara diinjak yang menghasilkan bobot setiap kemasan hanya sekitar 40 Kg. Dengan menggunakan mesin press bobot setiap kemasan mencapai sekitar 100 Kg.
Khusus untuk bagian butiran gabus, wadah kemasan adalah karung, dan setiap kemasan menampung sekitar 100 lt. Pada tingkat usaha kecil pemadatan butiran gabus dengan menggunakan alat press tidak dilakukan.
ASPEK PRODUKSI
PRODUKSI OPTIMUM
            Tingkat produksi maksimum serat sabut kelapa terutama ditentukan oleh kapasitas mesin pemisah serat dan mesin sortasi / pengayak serta jam kerja mesin atau jumlah shift kerja. Seperti halnya industri manufaktur yang lain, maka kapasitas mesin pada setiap tahapan atau rangkaian proses produksi harus seimbang (balance). Rata-rata kapasitas mesin maksimum adalah berkisar 400 - 600 kg serat per hari (@ 8 jam/hari). Pada kondisi kapasitas tersebut usaha menjadi tidak menguntungkan dan tidak layak jika tingkat produksi berada di bawah 350 kg serat per hari dengan parameter teknis dan biaya adalah tetap. Semakin besar tingkat produksi sampai batas maksimum kapasitas mesin, maka tingkat keuntungan dan kelayakan usaha semakin baik.
KOMPONEN BIAYA
            Analisa aspek keuangan diperlukan untuk mengetahui kelayakan usaha dari sisi keuangan, terutama kemampuan pengusaha untuk mengembalikan kredit yang diperoleh dari bank. Analisa keuangan ini juga dapat dimanfaatkan pengusaha dalam perencanaan dan pengelolaan usaha industri pengolahan serat sabut kelapa.
            Perhitungan aspek keuangan terdiri dari dua skenario berdasarkan kelengkapan alat dan proses yang digunakan, yang berimplikasi kepada total kebutuhan dana, kapasitas, kualitas dan harga produk serta jangkauan pasar. Skenario teknologi -1, usaha dilengkapi dengan mesin pengering dan mesin pengepress, dengan kapasitas usaha yang lebih besar yaitu 1500 kg serat per hari. Pada skenario -2, pengeringan dengan cara penjemuran dan pengepressan dilakuan secara manual. Untuk penyusunan dan proyek kelayakan usaha diperlukan adanya beberapa asumsi mengenai parameter teknologi proses maupun biaya. Asumsi ini diperoleh berdasarkan kajian terhadap usaha industri serat sabut kelapa di daerah penelitian serta informasi yang diperoleh dari pengusaha dan pustaka.
Tabel 5.1. Asumsi Parameter Teknis Dan Keuangan.
No
Uraian
Teknologi-1
Teknologi-2
1
Bunga Kredit
24%
24%
2
Modal Sendiri
35%
35%
3
Kredit
65%
65%
4
Masa Pengembalian Kredit Investasi (tahun)
5
5
5
Masa Pengembalian Kredit Modal Kerja (tahun)
3
3
6
Umur Proyek (Tahun)
15
15
7
Rendemen Produksi:



1.Coco Fibre (Kg/butir sabut)
0,125
0,125

o. Bobot/Kemasan press (Kg/kemasan)
100
40

2. Coco Peat (Lt/butir sabut)
1,2
1,2

o. Bobot/Kemasan press (lt/kemasan)
120
120
8
Kapasitas produksi / hari (kg serat)
1500
600
9
Hari Kerja /Bulan (hari)
20
20
10
Bulan Kerja / tahun (bulan)
12
12
11
Kapasitas per tahun (Vol)



Coco Fibre (kg/tahun)
360.000
144.000

Coco Peat (lt)
3.456.000
1.382.400
12
Kapasitas per tahun (Kemasan)



Coco Fibre (kemasan)
3.600
3.600

Coco Peat (kemasan)
28.800
11.520

            Komponen biaya usaha industri pengolahan mencakup biaya investasi dan biaya operasi usaha. Biaya investasi mencakup (1) pengadaan alat dan mesin, (2) bangunan, dan (3) modal kerja. Modal kerja direncanakan untuk kebutuhan dana operasi selama 4 bulan. Perincian kebutuhan biaya investasi dan biaya operasi usaha yang dikelompokkan menjadi biaya tetap dan biaya tidak tetap dilihat pada Lampiran 1 an Lampiran 2. Pada Tabel 5.2 disajikan total kebutuhan biaya untuk setiap skenario rencana usaha.
PENDAPATAN
            Pendapatan usaha industri serat sabut kelapa diperoleh dari produk utama, yaitu serat dan hasil samping berupa gabus yang dikenal sebagai Coco Peat. Pendapatan usaha diproyeksikan dengan asumsi bahwa pada tahun pertama usaha beroperasi pada kapasitas 80% dan pada tahun kedua kapasitas 90%, dan pada tahun ke tiga dan seterusnya beroperasi pada kapasitas 100%. Perincian tentang rencana produksi, penerimaan dan proporsi penerimaan usaha selama umur proyek disajikan pada Lampiran 3.
            Pada skenario teknologi -1, kelengkapan mesin dan peralatan menyebabkan usaha diproyeksikan mampu menghasilkan produk dengan kualitas yang dapat diterima atau dipasarkan langsung ke konsumen industri pengguna atau eksportir. Pada skenario teknologi -2, teknologi yang sederhana menyebabkan produk yang dihasilkan tidak mempunyai mutu yang dapat diterima langsung oleh industri pengguna atau eksportir. Perbedaan skenario teknologi berimplikasi kepada biaya produksi dan harga produk dengan proyeksi pendapatan dan keuntungan yang dapat dilihat pada Lampiran 4 .
            Berdasarkan informasi yang disajikan pada Lampiran 4, secara garis besar proyeksi pendapatan dan keuntungan/kerugian usaha dapat dilihat pada Tabel 5.3.Seperti dapat dilihat pada Tabel 5.3 serta Lampiran 4, keuntungan usaha industri pengolahan serat sabut kelapa dengan teknologi proses yang lebih baik dan pemasaran langsung ke industri pengguna atau eksportir memberikan keuntungan yang lebih baik dibandingkan dengan teknologi yang lebih sederhana (Teknologi-2).
            Analisa sensitivitas usaha dilakukan dengan mencoba menurunkan harga jual produk, kenaikan biaya variabel dan biaya tetap masing-masing sebesar 10 persen. Hasil analisis seperti ditunjukkan data pada Tabel 5.4. menyatakan bahwa usaha ini sangat sensitif terhadap perubahan harga jual produk. Apabila dibandingkan antara skenario teknologi-1 dan teknologi-2, maka usaha industri dengan teknologi - 2 relatif sangat rentan terhadap perubahan kondisi usaha, yang dalam hal ini adalah harga jual, biaya variabel dan biaya tetap. Persentase perubahan indikator-indikator kelayakan usaha akibat perubahan harga jual dan biaya usaha dapat dilihat pada Lampiran 6.
 
Tabel 5.4. Indikator Profitabilitas dan Sensitivitas Industri Serta Sabut Kelapa .
No
Uraian
NPV (21%)
PBP (th)
IRR
Net B/C
Rata-rata Profit on Sale
Rata-rata BEP
Teknologi - 1
1
Basis
607.826.671
3.5
55,08%
2.15
31,82%
30,38%
2
Harga Jual ( - 10%)
388.451.450
4.5
44,56%
1.73
25,91%
36,70%
3
Biaya Variabel(+10 %)
516.770.951
3.5
50,91%
1.98
28,25%
32,75%
4
Biaya Tetap (+10 %)
567.964.290
3.5
53,15%
2.07
30,32%
30,38%
Teknologi-2
1
Basis
126.572.975
3.5
55,44%
2.10
21,45%
28,09%
2
Harga Jual ( - 10%)
66.397.985
5.5
41,33%
1.58
14,29%
37,93%
3
Biaya Variabel(+10 %)
90.049.539
3.5
47,26%
1.78
16,23%
33,42%
4
Biaya Tetap (+10 %)
119.846.947
3.5
53,88%
2.04
20,52%
33,42%

Pola Pembiayaan Usaha Coco Fiber (Serat Sabut Kelapa)
Lampiran 6. Analisa Sensitivitas
No
Uraian
NPV (21%)
PBP (th)
IRR
Net B/C
Rata-rata Profit on Sale
Rata-rata BEP

Teknologi - 1






1
Basis
   607,826,671
3.5
55.08%
2.15
31.82%
30.38%
2
Harga Jual  ( - 10%)
   388,451,450
4.5
44.56%
1.73
25.91%
36.70%
3
Biaya Variabel(+10 %)
   516,770,951
3.5
50.91%
1.98
28.25%
32.75%
4
Biaya Tetap (+10 %)
   567,964,290
3.5
53.15%
2.07
30.32%
30.38%

Teknologi-2






1
Basis
   126,572,975
3.5
55.44%
2.10
21.45%
28.09%
2
Harga Jual  ( - 10%)
     66,397,985
5.5
41.33%
1.58
14.29%
37.93%
3
Biaya Variabel(+10 %)
     90,049,539
3.5
47.26%
1.78
16.23%
33.42%
4
Biaya Tetap (+10 %)
   119,846,947
3.5
53.88%
2.04
20.52%
33.42%











ASPEK SOSIAL EKONOMI
Manfaat Sosial Ekonomi
            Bahan baku sabut kelapa merupakan hasil samping dari industri pengolahan kopra atau petani / pedagang buah kelapa. Keberadaan industri pengolahan serat ini menjadikan hasil samping sabut kelapa memberikan nilai ekonomis yang lebih baik, sehingga meningkatkan pendapatan petani/pedagang buah kelapa. Pemanfaatan sabut kelapa sebagai bahan baku industri sehingga menjadi komoditi perdagangan menyebabkan terbukanya kesempatan kerja baru, yaitu dalam bentuk adanya pedagang pengumpul sabut kelapa serta usaha jasa transportasi.
            Karakteristik usaha kecil industri pengolahan sabut kelapa secara umum tidak sepenuhnya menggunakan mesin / peralatan dalam proses produksinya, khususnya pada tahap pembersihan, penyaringan dan pengeringan. Pada kondisi teknologi produksi tersebut, usaha ini membutuhkan tenaga kerja paling sedikit sekitar 20 - 30 HOK, dengan jam kerja sekitar 6 - 8 jam per hari.
Manfaat Regional
            Secara umum keberadaan dan pengembangan industri serat sabut kelapa memberikan dampak yang positif bagi wilayah. Terbukanya peluang kerja serta peningkatan pendapatan masyarakat dan sekaligus peningkatan pendapatan daerah merupakan dampak positif bagi pengembangan industri serat sabut kelapa.
            Serat sabut kelapa merupakan komoditi ekspor, sehingga akan memberikan kontribusi bagi pendapatan devisa negara dan sekaligus juga menghemat devisa. Oleh karena serat sabut kepala merupakan bahan baku bagi industri matras, jok mobil, tali dan lain-lain, maka pengembangan industri ini dapat mendorong berkembangnya industri pengguna serat sabut kelapa.

Demikianlah permohonan ini kami ajukan, semoga mendapat perhatian dan bantuan dari Pihak Perbankan untuk mengembangkan usaha dan produktivitas kami.

Cikarang, 05 Oktober  2009
PT.Prima Utama Mandiri



Ridwan Mangkubumi
                                                                                                Direktur

DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
PROPINSI JAWA BARAT KOTA CIKARANG
SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)MENENGAH
NOMOR : 1230 -153 / 2024/PM/IV/2005

1. Nama Perusahaan  : PT PRIMA UTAMA MANDIRI
2. Merek (milik sendiri/lisensi)                       : MILIK SENDIRI
3. Alamat Perusahaan : JL. KAWASAN INDUSTRI KAV.68
                                                                           CIKARANG, JAWABARAT

4. Nama Pemilik / Penanggung Jawab : RIDWAN MANGKUBUMI
5. ALAMAT Pemilik : JL. KAWASAN INDUSTRI NO.68 RT.D.RW.17 CIKARANG                  
6. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)              :  1.562.778.8-985
7. Nilai modal dan kekayaan bersih Perusahaan seluruhnya tidak termasuk          
    Tanah dan Bangunan tempat Usaha               :  Rp. 500.000.000,-(Lima ratus juta rupiah)
8. Kegiatan Usaha                                            : PERDAGANGAN BARANG
9. Kelembagaan                                               : PERDAGANGAN BESAR
10. Bidang Usaha                                            10. Bidang Usaha : BUDI DAYA PETERNAKAN, PERIKANAN,DAN PERKEBUNA
11. Jenis Barang.Jasa 11. Jenis perdagangan Utama : PRODUKSI SERAT SABUT KELAPA
SIUP ini diterbitkan dengan ketentuan   :
PERTAMA      : Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) ini berlaku untuk melakukan kegiatanUsaha   
                         Perdagangan di seluruh Wilayah Republik Indonesia selama perusahaan masih      menjalankan kegiatan  Usaha Perdagangan.
KEDUA         : Pemilik / Penanggung Jawab wajib menaympaikan laporan kegiatan usaha   perdagangannya dua kali dalam setahun dengan jadwal untuk semester pertama paling lambat tanggal 31 Juli dan untuk semester kedua paling lambat tanggal 31 Januari tahun berikutnya bagi SIUP Menengah dan Besar atau bagi SIUP Kecil satu kali dalam setahun, selambat-lambatnya tanggal 31 Januari tahun berikutnya.
KETIGA         : Tidak untuk melakukan kegiatan usaha selain yang tercantum dalam SIUP ini.
   Dikeluarkan di :  Cikarang
                                                                              Pada tanggal       : 20 April 2005

                                                            Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan
                                                                                                Kota Cikarang
                                                                                                     Kepala,


                                                                                             Drs. Indra Kurniawan
                                                                                              NIP. 070005483
   

Selasa, 17 November 2009

CURICULUM VITAE

Personal Information

Full Name : YULIYANNI
Place/ Date of Birth : BOGOR, 11 JULI 1990
Sex : FEMALE
Status : MAhasiswa
Faculty : ILmu Komputer
Study Program : System Informasi
NPM : 12108121
Religion : KHONGHUCU
URL : http://yuli-lian.blogspot.com
Cellular Phone : 0856710371770


Formal Education

2008 -2009 Informatics System – Gunadarma University
2006 – 2008 Senior High School. SMK NEGERI 1 BOGOR
2004 – 2006 Junior High School. SMP TARUNA ANDIGHA
1997 – 2004 Elementary School. SD Negeri CIBULUH 1

Courses

• Kursus ARITMATIKA SEMPOA

Seminar

• Seminar MATHEMATHICS 2008 Gunadarma University,

Rabu, 04 November 2009

Tugas 4
Motivasi Diri

Kata motivasi semakin sering digunakan akhir-akhir ini. Baik itu di buku-buku populer, seminar-seminar atau lainnya, terutama dalam hal yang menyangkut pengembangan diri. Apa sebenarnya motivasi itu, dari mana dan kenapa perlu motivasi terutama dalam pengembangan diri? Bila anda mempunyai keinginan, maka anda perlu motivasi untuk memanifestasi keinginan tersebut. Hanya dengan afirmasi atau niat, tanpa motivasi, belum cukup untuk mewujudkannya.
“Saya bermotivasi tinggi untuk memperbaiki diri sendiri” sebuah contoh kalimat yang digunakan untuk menaikkan motivasi pada diri kita sendiri, untuk sesuatu yang kita inginkan.

Motivasi adalah daya pendorong dari keinginan kita agar terwujud. Energi pendorong dari dalam agar apapun yang kita inginkan dapat terwujud. Motivasi erat sekali hubungannya dengan keinginan dan ambisi, bila salah satunya tidak ada, motivasi pun tidak akan timbul.
Banyak dari kita yang mempunyai keinginan dan ambisi besar, tapi kurang mempunyai inisiatif dan kemauan untuk mengambil langkah untuk mencapainya. Ini menunjukkan kurangnya enrgi pendorong dari diri kita sendiri atau kurang motivasi.
Jadi motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati, tetapi merupakan hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu perilaku yang tampak. Motivasi dapat ditimbulkan baik oleh faktor internal maupun eksternal tergantung dari mana suatu kegiatan dimulai.
Motivasi akan menguatkan ambisi, meningkatkan inisiatif dan akan membantu dalam mengarahkan energi kita untuk mencapai apa yang kita inginkan.
Biasanya motivasi akan besar, bila orang tersebut mempunyai visi jelas dari apa yang diinginkan.

Ia mempunyai gambaran mental yang jelas dari kondisi yang diinginkan dan mempunyai keinginan besar untuk mencapainya. Motivasilah yang akan membuat dirinya melangkah maju dan mengambil langkah selanjutnya untuk merealisasikan apa yang diinginkannya.

Lakukan apapun dalam pengembangan diri anda dengan motivasi, baik itu karir, hubungan, spiritual, pekerjaan, menulis, memasak, membeli rumah, mendapatkan pacar, mengajar anak atau apapun. Motivasi ini akan ada, bila ada visi yang jelas dari apa yang anda akan lakukan, mengetahui apa yang akan anda lakukan dan percaya akan kekuatan yang ada pada anda sendiri.
Untuk termotivasi, ketahui terlebih dahulu apa yang anda inginkan selanjutnya anda harus dapat meningkatkan energi keinginan itu dan siap untuk melakukan apa saja agar keinginan dapat tercapai.
Motivasi berkaitan erat dengan tercapainya sesuatu keinginan. Sering kita gagal mencapai apa yang kita lakukan, misalnya berhenti minum kopi, merokok dan lainnya karena motivasinya kurang.
Apakah hubungannya motivasi dengan emosi? Sangat erat hubungannya. Keduanya diperlukan untuk proses tercapainya suatu keinginan. Disiplin adalah hal yang perlu agar keinginan tercapai. Untuk tetap disiplin, motivasi yang tinggi akan sangat membantu.
Dalam kehidupan kita, kita sering meniatkan untuk melakukan pengembangan atau merubah kondisi yang kita miliki, tapi sering tidak dilakukan dan berhenti hanya sebagai niat saja. Kenapa berhenti? Itu terjadi karena kurangnya motivasi, antusiasme, keinginan, determinasi, kemauan dandisiplin.
Seringkali rutinitas, dan berbagai masalah yang datang silih berganti setiap hari membuat kita kehilangan motivasi untuk mendapatkan yang lebih baik dalam kehidupan. Hingga semua tujuan kita mengabur dan lama-lama menghilang. Berikut ada tujuh cara untuk mendapatkan motivasi setiap hari:
1. Ciptakan Hasrat - Lihat imbalan dari usaha Anda secara jelas. Cara ini memberikan banyak motivasi untuk membuat rencana Anda cepat terwujud. Bayangkan rumah impian Anda setiap hari, dan ini akan memberikan Anda dorongan untuk menjadikannya nyata.
2. Ciptakan Rasa Sakit - Dalam program Neuro-Linguistic mereka mengajarkan pada Anda untuk menghubungkan rasa sakit dengan tidak melakukan tindakan. Gambaran kekasih Anda keluar dengan orang lain, saat Anda menyaksikan itu dengan diam-diam, hal itu mungkin membuat Anda termotivasi membicarakan hal-hal yang Anda hindari dengan pasangan Anda.
3. Bicarakan Rencana Anda - Bicaralah pada pasangan Anda tentang rencana Anda, atau tuliskan dalam selembar kertas apa yang akan Anda lakukan lalu tempelkan di kulkas.
4. Miliki Sebuah Ketertarikan yang Nyata - Jika tak ada ketertarikan sama sekali Anda mungkin perlu melakukan sesuatu, untuk itu buat sebuah tujuan besar dalam pikiran Anda.
5. Miliki Energi - Kafein akan memberikan rasa sehat untuk sesaat, tapi dalam satu atau lain cara, Anda membutuhkan energi lebih sebagai motivasi untuk setiap hari, misalnya dengan olah raga atau tidur cukup.
6. Ciptakan Keseimbangan Mental - Sangat sulit untuk menemukan motivasi jika Anda dalam keadaan tertekan. Hilangkan beberapa perasaan negatif Anda, atau pada akhirnya pilih kerjakan pekerjaan penting saat Anda dalam mood yang bagus.
7.Ambil Sebuah Langkah Kecil - Lakukan pengumpulan untuk satu tas besar daun-daun di halaman. Dan denagn segera Anda akan membersihkan halaman. Setiap sebuah langkah kecil yang Anda ambil untuk mencapi tujuan akan memberikan motivasi pada Anda setiap hari.
Pada dasarnya motivasi itu akan timbul bila ada kemauan dan semangat dari dalam diri kita sendiri, hadapi semua dengan tenang dan jangan berfikiran negatif itu akan membantu kita untuk lebih semangat menghadapi kehidupan dan selalu termotivasi untuk menjadi lebih baik dari sekarang dan untuk seterusnya.
Sumber : http://www.kapanlagi.com/a/tips-motivasi-diri.html

Selasa, 03 November 2009

ORGANISASI BERKAS SEQUENTIAL

ORGANISASI BERKAS INDEKS SEQUENTIAL

Organisasi berkas indeks sequential adalah Berkas/file yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat diakses secara sequential maupun secara direct (langsung) atau kombinasi keduanya, direct dan sequential.
Klasifikasi berkas
master file merupakan jenis berkas paling penting, terdiri dari field yang isinya relative tetap
1) reference master file berisi record yang tak berubah/jarang berubah
contoh : Berkas pelanggan yang berisi field : nomor rekening, nama, dan alamat
2) Dynamic master file berisi record yang terus menerus berubah dalam kurun waktu tertentu. Berubah secara berkala/berdasarkan suatu peristiwa transaksi
Operasi File Berkas
File adalah kumpulan sejumlah kompenen yang bertipe data sama, yang jumlahnya tidak tertentu
File Teks ialah file yang berisi data karakter. Dapat diakses secara sequential saja.
File bertipe ialah jenis file dengan tipe komponennya didefinisikan oleh pemprogram
Organisasi berkas dengan banyak Key
Teknik untuk memberikan hubungan antara sebuah indek dan data record dari berkas ada dua :
1.Inversion
Organisasi inverter file ialah suatu pendekatan dasar untuk memberikan hubungan antara sebuah indek dan data record dari file à inverse Sebuah key pada indek inverse mempunyai semua nilai key dimana masing-masing nilai key mempunyai penunjuk ke record yang bersangkutan à inverted file
Sebuah indek inverse dapat dibuat bersama sebuah relative file atau sebuah indek.
2.sequential
Primary key à key yang dipakai untuk menentukan struktur storage dari file
Secondary key à key yang lainnya.

Organisasi berkas terdiri atas :
1. Organisasi Sequential
2. Organisasi Index
1. Organisasi Sequential
Organisasi Sequential meupakan proses dalam system berkas yang mengakses data secara berurut.
Ada beberapa tahapan dalam organisasi berkas secara sequential, yaitu :

1.Pengumpulandata
Proses dimana data yang ada dikumpulkan secara berurut berdasarkan klasifikasi yang membedakannya.
Pada tahap pengumpulan data ini, semua data akan diurutkan secara bertahap dan terorganisir dengan baik. Bentuk dari tahap ini adalah seperti pada Database Kemahasiswaan seperti menampilkan IPK, menampilkan mata kuliah dan menmpilkan Biodata mahasiswa.

2. Pemasukkan data ( input data )
Pada tahap ini, data-data yang telah dibedakan dan dikumpulkan tersebut akan secara permanent dimasukkan ( di input ) kedalam suatu device penyimpanan. Device ( media ) penyimpanan ini dapat berupa memori atau device penyimpanan lainnya. Contohnya adalahData pribadi dan KRS Mahasiswa.
Contoh :
Tabel Data Pribadi Mahasiswa
No NIM Nama Jenis Kelamin Alamat
1 5095001 Emma Ramadhani Perempuan Jl. Karya 23 A, Medan
2 5095003 Suratin Doni Syahputra Laki-laki Komp. Perumahan PLN-Marelan
3 5095005 Vina Maya Perempuan Jl. Mangga Blok A - Kp. Lalang
4 5095007 Dini Adinda Perempuan Jl. Sultan Ageng 02 - Binjai
5 5095009 Rezha Harysham Laki-laki Komp. Perumahan PLN-Marelan
6 5095011 Angga Priandani Laki-laki Jl. Sudirman 56 - Deli Tua
7 5095013 Destin Widya Perempuan Jl. Gaperta 123 - Medan
8 5095015 Abdillah Laki-laki Jl. Adipura, Gg. Dipo - Binjai
9 5095017 Dian Dwi Angresia Perempuan Jl. T.Amir Hamzah 12 - Binjai
10 5095019 Asharuddin Laki-laki Jl. Sempurna 45 C - Medan
3.Pengeditan`data
Tahap selanjutnya yang harus dilakukan dalam proses secara sequential adalah pengeditan data. Setelah data yang ada dikumpulkan dan proses input data juga telah dilakukan maka proses selanjutnya adalah editing. Dalam tahap ini data yang telah di input akan diubah ( edit ). Tahap ini berlangsung berdasarkan pengguna atau user. User sangat dominant dalam tahap ini, sebab proses pengeditan data yang ada berdasarkan perintah kerja dari user.
4.Penyortiran data yang telah diedit
Tahap terakhir dalam tahap sequential ini adalah penyortiran. Setelah user melakukan pengeditan pada data-data yang ada, maka selanjutnya data yang telah di edit tersebut kan di sortir. Dalam proses penyortiran ini, peran user juga sangat dominan dalam mempengaruhi hasil dari penyortiran yang dilakukan.
ORGANISASI FILE
Adalah suatu teknik atau cara yang digunakan menyatakan dan menyimpan record-record dalam sebuah file.
Ada 4 teknik dasar organisasi file, yaitu :
• Sequential
• Relative
• Indexed Sequential
• Multi – Key
Secara umum keempat teknik dasar tersebut berbeda dalam cara pengaksesannya, yaitu :
• Direct Access
• Sequential Access
Direct Access;
Adalah suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa mengakses seluruh record yang ada.
Contoh : Magnetic Disk.
Sequential Access;
Adalah suatu cara pengaksesan record, yang didahului pengaksesan record-record di depannya.
Contoh : Magnetic Tape.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pemilihan organisasi file :
• Karakteristik dari media penyimpanan yang digunakan
• Volume dan frekuensi dari transaksi yang diproses
• Respontime yang diperlukan
Cara memilih organisasi file todak terlepas dari 2 aspek utama, yaitu :
• Model Penggunaannya
• Model Operasi File

• FILE ORGANIZATION : INDEX SEQUENTIAL
• Selain organisasi berkas sequential dan relative yang telah dibahas sebelumnya, berikut akan dibahas mengenai organisasi berkas index sequential. Contoh sederhana dari organisasi ini adalah susunan data yang ada di sebuah buku kamus. Kita bisa mengakses buku kamus tersebut secara sequential (berurutan), maupun melalui index (daftar isi)nya. Jadi, file organization index sequential adalah file yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat diakses secara sequential maupun secara direct (langsung), atau kombinasi keduanya, direct dan sequential.
Ada dua pendekatan dasar dalam menyusun organisasi berkas semacam ini, yaitu (1) blok index dan data, dan (2) prime dan overflow data area. Untuk cara pertama, kita menyusun data dengan lebih memperhatikan ke data yang bersifat logik, bukan fisik. Jadi, data dan index diorganisasikan ke dalam blok-blok. Blok-blok index (daftar isi dalam buku kamus) diorganisasi secara sequential (consecutive) dan bertingkat-tingkat (misal setiap blok hanya berisi 4 record index yang berisi key field dan pointer). Setiap tingkat akan menuju ke blok data (misal setiap blok hanya berisi 5 record data) di tingkat selanjutnya dan seterusnya menuju ke blok data yang akan mendapatkan record yang dicari secara direct (lihat skema di buku referensi hal. 60).
Bila dilakukan penyisipan data dan blok tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak ada tempat kosong/ padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi blok dengan membentuk blok baru.Tentu, mungkin saja perubahan ini akan berdampak pada isi blok index-nya.
Pendekatan kedua adalah dengan lebih memperhatikan aspek karakteristik dari hardware (fisik) alat penyimpanan datanya. Biasanya disimpan di hard disk yang memiliki cylinder dan track. Caranya hampir sama dengan cara di pendekatan pertama, hanya di sini lebih ditekankan pada aspek fisik. Jadi, yang bertingkat-tingkat adalah cylender-nya dan blok datanya ditulis secara consecutive di setiap track (misalkan 1 cylinder berisi 4 track, nomor 0 sampai 3). Index (pencarian data) tertinggi disebut dengan master index, dari master index berturut-turut menuju ke blok-blok index tingkat berikutnya hingga meraih record data yang berada di track-nya.
Bila dilakukan penyisipan data dan track tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak ada tempat kosong/ padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi track dengan membentuk track baru.Tentu, track baru itu di luar prime data file-nya, yaitu di overflow data area-nya.

Data yang dimasukkan ke dalam file yang diorganisasi secara sequential akan dimasukkan secara serial (urut dari record pertama, kedua, dan seterusnya), baik data tersebut dimasukkan secara urut abjad dari salah satu fieldnya, maupun tidak.

“The records in a Sequential file are organized serially, one after another, but the records in the file may be ordered or unordered. The serial organization of the file and whether the file is ordered or unordered has a significant baring on how we process the records in the file and what kind of processing we can do.”

Misalkan, data pertama yang dimasukkan adalah “Budi,” kedua “Ani,” dan ketiga “Aan,” maka urutan berdasarkan nomor recordnya adalah :
1 Budi
2 Ani
3 Aan


 PENAMBAHAN DATA

Penambahan data (record) pada file yang telah diorganisasikan secara sequential dilakukan di akhir record (menempati nomor record baru yang terakhir). Pada contoh di atas, bila ditambahkan data “Ali,” maka data tersebut berada di nomor record 4, setelah file tadi dibuka untuk perluasan (extend).

“To add records to an unordered Sequential File the file must be opened for EXTEND. Opening a file for EXTEND, positions the Next Record Pointer (NRP) at the end of the file, so that when records are written to the file, they are appended to the en”..

Andaikan, data semua (contoh di atas), dimasukkan secara urut abjad nama, maka urutan recordnya menjadi :
1 Aan
2 Ani
3 Budi

Lalu, bagaimana bila kita akan menambahkan “Ali” ?. Karena penambahan data itu harus urut (ordered), maka kata “penambahan data” menjadi “penyisipan data.” Hal ini tidak dapat dilakukan secara langsung karena prinsip penambahan data secara sequential adalah di akhir record.
Tentunya, kita harus membuat program lagi dan memerlukan file data baru agar letak dari “Ali” bisa sesuai dengan urutannya.


“To add records to an ordered file a major consideration is to preserve the ordering. This means that the record must be inserted into the file in the correct position. It can't just be added to the end of the file as it can with unordered files.As with all changes to ordered Sequential files we can't just insert the records into the existing file. To insert records into the file we have to create a new file that contains the inserted records”.

 PENGHAPUSAN DATA

Untuk penghapusan data (record), prosedurnya sama, baik untuk sequential file yang terurut maupun yang tidak terurut, yaitu memerlukan file baru sebagai penampungnya. Misalkan, akan kita hapus data “Ani.”


Blok Indeks Dan Data

Pada pendekatan ini berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam blok. Berkas indeks mempunyai struktur tree, sedangkan berkas data mempunyai struktur sequential dengan ruang bebas yang didistribusikan antar populasi record.



Prime dan Overflow Data Area

Pendekatan lain untuk mengimplementasikan berkas indeks sequential adalah berdasarkan struktur indeks dimana struktur indeks ini lebih ditekankan pada karakteristik fisik dari penyimpanan, dibandingkan dengan distribusi secara logik dari nilai key.
Indeksnya ada beberapa tingkat, misalnya tingkat cylinder indeks dan tingkat track indeks. Berkas datanya secara umum diimplementasikan sebagai 2 berkas, yaitu prime area dan overflow area.
Misalnya setiap cylinder dari alat penyimpanan mempunyai 4 track. Pada berkas binatang ada 6 cylinder yang dialokasikan pada prime data area. Track pertama (nomor 0) dari setiap cylinder berisi sebuah indeks pada record key dalam cylinder tersebut.
Entry pada indeks ini adalah dalam bentuk :
nilai key terendah, nomor track

sumber :
http://world.quisys.com
http://teukuiwan.diary.web.id/sistem-berkas/

Selasa, 27 Oktober 2009

Komunikasi

NAMA : YULIYANNI
NPM : 12108121
KELAS : 2KA08
( TUGAS 3 )

KOMUNIKASI

Pengertian Komunikasi, menurut Keith Davis komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain. Sedangkan menurut Chester I Barnard komunikasi adalah suatu alat di mana orang – orang yang bersangkutan saling berhubungan satu sama lain dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan umum.
Dari ketiga pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa di dalam komunikasi harus mencakup tiga hal penting agar komunikasi tersebut berhasil baik :

1.Harus ada si pembawa berita atau biasa disebut komunikator (sender).
2.Harus ada si penerima berita atau biasa disebut komunikan (receiver).
3.Berita atau informasi yang akan disampaikan.

Sangat jelas bahwa komunikasi berperan penting dalam kehidupan sehari – hari baik dalam lingkungan keluarga yang terkecil hingga dalan organisasi atau dalam suatu perusahaan. Misalkan dalam keluarga antara orang tua dan anak tentu sering terjadi perbedaan pendapat sehingga timbul kesalahpahaman, disini komunikasi berperan untuk menetralisir perbedaan tersebut dengan berbicara satu sama lain sehingga dapat di terima oleh kedua belah pihak.
Sedangkan dalam suatu organisasi dan perusahaan komunikasi juga sangat berperan penting karena biasanya dilakukan untuk menyampaikan berita, perintah dari atasan, pemberitahuan kebijaksanaan perusahaan, ide atau perubahan rencana suatu organisasi, ataupun untuk menanggapi masalah dan keluhan dari bawahan suatu perusahaan atau sesama anggota organisasi.
Pasti di dalam suatu organisasi atau perusahaan juga akan menemukan masalah karena tidak terlepas dari berdirinya organisasi atau perusahaan itu terdiri dari bebarapa orang yang memiliki perbedaan sifat, cara dan karakter walaupun mereka pada intinya memiliki visi dan misi yang sama baiknya untuk organisasi atau perusahaan tersebut. Karena adanya perbedaan itu sering muncul kesalahpahaman yang berujung kurang intensnya komunikasi .
Disini peran komunikasi sangat mendukung juga disertai oleh peran atau andil dari anggota yang lain agar komunikasi tidak terputus dan berjalan lancar sehingga keluhan, masalah maupun informasi yang diperlukan antar karyawan maupun antar atasan – bawahan bisa dilakukan / diselesaikan dengan baik. Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang setepat – tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerja sama benar – benar dapat dilaksanakan setepat – tepatnya.
Adapun agar komunikasi yang dilakukan antar 2 orang atau lebih bisa berhasil baik harus memenuhi syarat – syarat sebagai berikut :

1.JELAS, yaitu dinyatakan ke dalam bahasa yang dimengerti oleh si penerima berita.
2.TEPAT, dalam hal yang dituju untuk diberi berita atau informasi yang perlu disampaikan.
3.SASARAN, tujuan pemberian berita atau informasi sebaiknya sesuai dengan yang diharapkan si pengirim.

Komunikasi juga tidak terbatas pada komunikasi lisan saja tapi ada komunikasi dalam bentuk tulisan seperti surat, memo atau bentuk tulisan lainnya. Komunikasi yang juga sangat mudah didapat adalah komunikasi dalam media elektronik yaitu dari televisi atau radio yang bisa diakses oleh segala usia. Masing – masing memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri, dari media elektronik kita biasa memperoleh informasi secara langsung dan melihat serta mendengar komunikasi secara langsung pula, namun kadang informasi masih ada kesalahan atau kekurangan karena minim persiapan di lapangan.
Media elektronik bisa diakses oleh segala usia, baik tapi tentunya ada beberapa golongan informasi atau komunikasi yang tak pantas untuk usia anak – anak yang akan mempengaruhi pemikiran mereka dan komunikasi mereka sehari – hari yang cenderung membuat mereka lebih terlihat dewasa atau bahkan berfikir “kritis”.

Di samping bentuk komunikasi di atas ada pula komunikasi bisa dilakukan antara orang yang satu dengan orang yang lain, dilakukan bisa melalui :

· Komunikasi langsung, dilakukan dalam menyampaikan berita, laporan maupun perintah antara si pengirim berita kepada si penerima berita dilakukan secara langsung.

· Komunikasi tidak langsung, penyampaian tidak secara langsung hanya melalui orang lain ataupun secara tertulis. Mengakibatkan umpan balik juga tertunda.

· Komunikasi horizontal, informasi bertujuan untuk menjalin hubungan baik sesame karyawan maupun untuk melakukan koordinasi dalam bekerja.

· Komunikasi formal, dilakukan antara sesame anggota organisasi disesuaikan dengan urutan / tingkatan dalam struktur organisasi.

· Komunikasi informal ( The grapevine ), biasanya disebarluaskan melalui desas – desus atau kabar angina dari mulut ke mulut dari satu orang ke orang lainnya di mana kebenarannya tidak bisa dijamin.

Biasanya seseorang yang melakkukan komunikasi dengan seseorang mempunyai tujuan yang berbeda – beda tergantung pada maksud pribadi seseorang. Seseorang yang melakukan komunikasi dengan orang lain bisa bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang yang menerima berita tersebut, bisa juga seseorang yang melakukan komunikasi dengan orang lain karena bertujuan untuk memperoleh berita yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaanya tetapi bisa juga seseorang yang melakukan komunikasi dengan orang lain bertujuan untuk merundingkan sesuatu atau musyawarah untuk mencapai persetujuan diantara mereka.
Jadi, menurut saya komunikasi dalam organisasi, perusahaan maupun keluarga sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari – hari .
( sumber : buku PENGANTAR ORGANISASI DAN METODE )

Kamis, 22 Oktober 2009

content="OpenOffice.org 2.4 (Win32)">


PERAN ORGANISASI DAN METODE DALAM PERUSAHAAN





  • Organisasi adalah sekelompok orang yang memiliki satu tujuan yang sama, saling menggerakkan dan memiliki sarana untuk mencapai tujuan tersebut dengan adanya suatu koordinasi, Organisasi adalah adanya orang yang usahanya harus dikoordinasikan, tersusun dari sejumlah sub sistem yang saling berhubungan dan saling tergantung, bekerjasama atas dasar pembagian kerja, peran, wewenang, tanggung jawab serta memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai.

  • Beberapa Ciri/Atribut Organisasi :
    1. Organisasi adalah lembaga sosial yang terdiri dari sekumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang telah ditetapkan
    2. Organisasi dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu
    3. Organisasi secara sadar dikoordinasikan dan dengan sengaja disusun 4. Organisasi adalah instrumen sosial yang memiliki batasan-batasan yang secara relatif dapat diidentifikasikan dan keberadaannya memiliki basis yang relatif permanen.

  • Definisi Organisasi Perusahaan (Kast& Rosenzweig) :
    1. Suatu subsistem dari lingkungannya yang lebihluas.
    2. Terdiri dari orang-orang yang berorientasi pada tujuan.
    3. Suatu subsistem teknik, yaitu orang-orang yang menggunakan pengetahuan, teknik, peralatan & fasilitas.
    4. Suatu subsistem struktural, yaitu orang-orang yang bekerja bersama dalam berbagai kegiatan yang terpadu.
    5. Suatu subsistem psikososial, yaitu orang-orang yang terlibat dalam hubungan sosial
    6. Suatu subsistem manajerial yang merencanakan & mengendalikan semua usaha.





Organisasi Perusahaan adalah: Adanya orang-orang yang usahanya harus dikoordinasikan; tersusun dari jumlah subsistem yang saling berhubungan dan saling tergantung; bekerja bersama atas

dasar pembagian kerja, peran dan wewenang; serta memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai.


  • Tiang Dasar Teori Organisasi Formal:
    1. Pembagian kerja
    2. Proses skalar dan fungsional
    3. Struktur
    4. Rentang kendali

    Berikut akan saya jelaskan sedikit tentang pengertian secara lengkap tentang Perseroan Terbatas;

Perseroan Terbatas / PT / Korporasi / Korporat

Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan lainnya.



Ciri dan sifat PT :

  • kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi

  • modal dan ukuran perusahaan besar

  • kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham

  • dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham

  • kepemilikan mudah berpindah tangan

  • mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai

  • keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentuk dividen

  • kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham

  • sulit untuk membubarkan pt

  • pajak berganda pada pajak penghasilan / pph dan pajak deviden




Berikut ini perincian mengenai struktur organisasi P.T. TIFICO Tbk :


Dengan melakukan pemilihan serta penentuan struktur organisasi yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi dalam perusahaan maka pencapian tujuan perusahan akan lebih terarah. Selain itu denga struktur organisasi yang jelas dan baik maka akan dapat diketahui sampai dimana wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan tugasnya. Dalam menjalankan aktivitas usahanya, P.T. TIFICO Tbk menerapkan struktur organisasi fungsional dimana organisasi menrut fungsi menyatukan semua orang yang terlibat dalam satu aktivitas yang disebut fungsi dalam satu group. P.T. TIFICIO Tbk mempunyai empat group yaitu group administrasi ( Administrasi Group ), group produksi ( Production Group ), group machinery ( Machinery Group ), ISO 9002 & 14000 Project.
Adapun tugas dan tanggung jawab dari elemen organisasi pada P.T. TIFICO Tbk secara singkat dapat dikemukakan sebagai berikut :

General Manager Manufacturing (GMM)
Memimpin perusahaan dan bertanggung jawab terhadap seluruh kelangsungan hidup perusahaan . Dalam menjalankan tugasnya GMM dibantu oleh empat divisi.


Division
Memimpin group dan bertanggung jawab atas beberapa departemen yang ada dibawahnya. Ada empat group dalam struktur organisasi P.T. TIFICO Tbk yaitu : group administrasi, group produksi, group machinery, dan ISO 9002 & 14000 Project


Departemen SAFETY AND ENVIROMENTAL DEPARTMENT ini bertugas memberikan pembinaan mengenai keselamatan kerja karyawan, membuat standar pakaian dan alat kerja sehingga dalam bekerja karyawan mendapatkan jaminan keselamatan dan apabila terjadi kecelakaan perusahaan akan bertanggung jawab, sepenuhnya dengan catatan ketika kecelakaan terjadi karyawan telah memakai pakaian dan alat keselamatan kerja sesuai standar perusahaan. Bertanggung Jawab atas keberlangsung kondisi lingkungan hidup akibat dampak dari aktivitas produksi perusahaan. Berkaitan dengan hal itu maka departemen ini mengawasi dan mencegah terjadinya polusi dan pecemaran.



General Affair Departement
Adalah bagian umum yang bertanggung jawab atas :

1) Penyediaan saranan pakaian dan alat keselamatan kerja seperti sabuk pengaman ( safety belt ), topi (heln met ), baju ( uniform ), sepatu anti setrum.
2) Menyediakan dan memelihara fasilitas kantin, Mushola, poliklinik, apotik, asrama, dan perumahaan ( dormitory and mess) karyawan
3) Menentukan rumah sakit, dokter, apotik yang ditunjuk untuk pelayanan karyawan dan keluarganya.
4) Penyedian alat-alat tenaga kerja
5) Pengawasan kesehatan karyawan
6) Penyediaan air minum
7) Penyediaan sarana transportasi anatr jemput karyawan
8) Serta fungsi sebagai humas misalnya masalah eksternal perusahaan menangani jamsostek, menentukan Rumah Sakit yang dituju.

Personalia Departement
Departement personlia bertanggung jawab atas ketenagakerjaan mulai dari rekruitment karyawan, penggajian, kenaikan jabatan (promosi), penilaian prestasi kerja, penghargaan karyawan secara langsung maupun tidak langsung, pengadaan keamanan (securty) perusahaan

Accounting Departememt
Bertanggung jawab terhadap masalah keuangan, adapun untuk mengaudit keuangan perusahaan dilakukan oleh tim audit dari kuar perusahaan

Purchasing 1& 2 Departememt
Purchasing 1 bertanggung jawab dalam penyediaan pergudangan dan penyediaan bahan baku ( lokal maupun import ), sedangkan Purchasing 2 bertanggung jawab dalm masalah transportasi bahan baku dan barang produksi.




  • Polymerrization Production Departement
    Mempunyai tugas pokok membuat bahan baku untuk produksi, berupa chips yang diproses dari bahan pokoknya yaitu : Ethelyne Glycol (EG) dan Terepthalic Pure Acid (TPA).
    * Polymer Tecnology Departement
    Melakukan riset dan pengembangan bahan baku chips
    * Staple Fiber Production Departement
    Departement yang tugas pokoknya memproduksi kapas polyester ( Staple Fiber)
    * Staple fiber Tecnology Departement
    Mempunyai tugas pokok melakukan penelitian dan pengembangan produk kapas polyester.
    * FOY Production Departement
    Departement yang menghasilkan benang polyester dengan berbagai macam jenisnya .
    * Quality Departement
    Membuat standar kualitas filament yang didasarkan pada hasil riset
    * Control Departement
    Melakukan pengawasan secara ketat terhadap proses produksi filament.
    * Spinning Draw Yarn (SDY) Production Departement
    Departement yang menghasilkan filament (benang) dengan menggunakan padat teknologi
    * Draw Texture yarn (DTY) Production Departement
    Departement yang membuat texture benang sesuai dengan keinginan konsumen
    * Maintenance 1 & 2 Departement
    Mempunyai tugas pokok menjaga, merawat, dan memperbaiki peralatan mesin-mesin yang ada.
    * Electricity & Maintenance Departement
    Mempunyai tugas pokok menjaga, merawat dan memperbaiki peralatan eletronika yang ada TIFICO
    * Utility 1 & 2 Departement
    Mempunyai tugas pokok memasok sumber tenaga listrik, air dan netrogen
    * ISO 9002 Group
    Mempunyai tugas pokok mengadakan pengembangan dan pengawasan ISO




    KOMENTAR :

            menurut saya organisasi dan metode sangan berperanpenting dalam perusahaan karena dengan adanya organisasi dan metode dalam setiap pelaksanaannya akan lebih terarah dan mencapai tujuan yang sesuai dengan rencana. Walaupun setiap organisasi memiliki cara dan metode yang berbeda karena disesuaikan dengan rencana dan keputusan anggota tapi itu semua akan tetap sama menghasilkan sesuatu yang perfect tentunya dengan kerjasama dalam organisasi tersebut dan berjalan sesuai metode yang telah disepakati.