Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Selasa, 03 Mei 2011

Tempat – tempat nongkrong di Bogor

Taman Kencana Bogor

Di kawasan Taman Kencana ada tiga spot makan yang jadi trade mark Bogor.

Makanan Eropa bisa akur bersanding dengan es goyobod urang Sunda, cuma terjadi di Bogor. Nah di Macaroni Panggang, lo bisa nyobain menu-menu khas yang menggoyang lidah dalam suasana resto yang cozy. Kayak macaroni panggang special, potato salad, nasi goreng ayam jamur, dan es goyobod. Sedangkan di Pia Apple Pie, lo bisa nyemilin macem-macem pie, poffertjes, juga jus dan float. Acara nyemil lo dijamin bakal sukses abis lantaran lo bisa nyemil sambil menikmati suasana kampung. Soalnya tempat duduknya saung-saung, jack.

Terus, kalo di Waroeng Taman, soal jenis dan rasa makanan sih sebenernya standar. Yaah, sebangsa nasi goreng, bakso, mie ayam, ayam bakar, dan es krim plusout door, remaja dari seluruh penjuru Bogor jadi seneng nongkrong di sini. Dari anak punk sampe anak basket, tumplek bleg!(ayu) milkshake gitulah! Cuma, di sini selain harganya murah-murah, suasanannya menunjang banget buat bergaul. Dengan posisi meja makan bertenda payung ditaruh disini.Dari anak punk sampe anak basket, tumplek bleg!

Taman Peranginan
Taman ini hanya sebuah tempat singgah. Sebuah kebun dan taman untuk transit bagi yang memerlukan. Luasnyapun tidak lebih dari 2500 m2.

Saya suka sekali dengan tempat ini. Letaknya di tepi jalan protokol Jendral Sudirman, tidak jauh dari Kompleks Istana Bogor dan Kebun Raya.
Apa yang istimewa dari tempat ini?
Setidaknya dua hal menjadi alasan mengapa taman ini disukai. Pertama, taman ini terbuka. Tidak ada loket, tidak ada petugas. Kedua: sesuai dengan namanya – Taman Peranginan dinaungi oleh pohon-pohon rindang dan hampir selalu disambangi oleh angin semilir yang sejuk. Taman kecil yang dihiasi pohon-pohon tua bersejarah
Salah satu kelebihan Taman Peranginan ini adalah tersedianya tempat sampah hampir di semua sudutnya, keberadaan jalan paving dan beberapa lokasi tempat duduk untuk bersantai. Keberadaan pohon-pohon tua bersejarah yang berdiameter > 1 meter adalah sajian utama yang menyumbang kenyamanan di Taman ini.
Bentuk Taman Peranginan memanjang searah jalan. Jika sisi yang satu berdampingan dengan trotoar dan jalan, maka sisi sebaliknya tepat menyajikan pemandangan lembah sungai Ciliwung yang luapan airnya selalu menghantui warga Jakarta.
Jadi, jika anda sedang berjalan-jalan ke Kota Bogor, jangan lupa untuk singgah ke Taman Peranginan.





KEBUN RAYA BOGOR

Kebun Raya Bogor didirikan pada tahun 1817 dengan luas areal 87 Ha atas prakarsa Prof. Dr. Reinwadt, seorang ahli botani dari Jerman. Koleksi di Kebun Raya Bogor terdiri dari tanaman tropis dengan jenis tanaman lebih dari 20.000 tanaman yang tergolong dalam 6.000 spesies. Berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No. 13 Telp. (0251) 311362.
Tempat ini sangat cocok untuk acara kumpul keluarga dan teman-teman, karena tempatnya yang sejuk dan banyak juga pengetahuan yang bias kita dapat di sini.
Tempat makan di Bogor
SOTO KUNING

Soto kuning Bogor cukup banyak penggemarnya. Coba saja jalan-jalan keliling Bogor, pasti di tiap jalan Anda temukan dua atau bahkan lebih tukang soto kuning. Dan anehnya setiap hari soto mereka ludas dibeli orang meski lokasinya cuma di emper-emper jalan.Salah satu pedagang soto yang jadi favorit adalah Soto Pak Bongkok. Letaknya di Jl. Suryakencana, di perempatan jl. Roda, Gg. Aut, dan Suryakencana. Soto ini mangkal di depan mantan toko Djaja,
toko yang menjual onderdil mobil. Soto ini dibuat dari kuah santan yang dibubuhi kunyit hingga
kuning warnanya. Isinya berupa daging dan jeroan yang diletakkan di atas wadah yang sudah dialasi daun pisang. Dengan besi yang diruncingkan, Anda bisa memilih dan menusuk daging pilihan Anda. Ada babat, lidah, daging, urat, dan usus. Setelah dipilih, tukang soto akan memotong-motong dalam ukuran serasi dan menatanya dalam mangkuk. Setelah dilengkapi kecap manis, irisan seledri, dan bawang goreng, daging tadi disiram kuah soto nan panas. Enak sekali rasanya. Di situ disediakan juga emping goreng atau emping jengkol sebagai tambahan.
Tapi untuk bisa menikmati kenikmatan soto kuning Pak Bongkok ini, kita harus datang jam 7 pagi, soalnya jam 10 sudah pasti habis. Apalagi kalau hari Sabtu, Minggu, dan hari libur, pasti
berebutan. Salah satu pelanggan setianya adalah perancang kenamaan Peter Sie. Makanya tak heran kalau Soto Pak Bongkok bisa menghabiskan 6 kg daging dan jerohan sapi seharinya.

Soto serupa bisa juga dinikmati sore hari pada pedagang yang lain. Letaknya masih di Jl. Suryakencana, di seberang Bank CIC. Penjualnya adalah Pak Iwan. Harganya sama dengan Pak Bongkok yakni antara Rp 1.500 - Rp. 3.000 atau tambah Rp 1.000 untuk nasinya. Sama dengan Soto Pak Bongkok, di Soto Salam (nama soto ini), kita juga harus rela antre kalau malam Minggu tiba. Soalnya bangku yang disediakan sangat terbatas. Bisa-bisa kalau kita dating pukul 19.00, sotonya sudah habis. Padahal Iwan, mulai membuka dagangannya baru pukul 17.00, lo! Soto kuning paling enak ditemani emping jengkol. Jangan takut akan baunya, karena dengan pengolahan sedemikian rupa, rasa dan bau jengkol nyaris tak terlacak.

TAOGE GORENG

Jangan lupa mencicipi Tauge Goreng kalau mampir ke Bogor. Salah satu Tauge Goreng yang sangat nikmat disantap adalah Tauge Goreng Ibu Hj. Rodiah di Jl. Jend Sudirman. Walaupun dinamakan taoge goreng, tapi sebetulnya sang taoge sama sekali tidak digoreng. Tauge direbus
bersama mi di atas nampan yang dipanaskan dengan api dari bara arang. Taoge yang sudah matang ini lalu disajikan bersama tahu goreng, lontong dan disiram kuah taoco yang dimasak bersama oncom dan bumbu.
Meski tiap pedagang taoge goreng selalu menyediakan bangku seadanya tempat kita makan, toh, orang lebih suka membawa pulang. Ternyata taoge yang dibawa pulang, lebih lezat dan harum. Apa rahasianya? Kemasan taoge yang berupa daun patat ternyata membuat taoge
Goreng lebih nikmat dan harum. Harga per porsi taoge goring berkisar Rp. 3.500. Selain, di depan toko roti Lautan, tauge goreng Hj. Rodiah bisa juga ditemui di Pasar Anyar. "Yang di sini sehari membutuhkan 10 kilogram taoge seharinya," kata Ishak Sopandi, sang pengelola.

UJIAN YANG MEMBAHAGIAKAN

Ujian adalah bagian dari pembelajaran, yaitu proses pengembangan dan pemberdayaan diri yang mesti dialami dengan martabat. Orang punya beragam sikap dan cara menghadapi peristiwa ujian. Kebanyakan dengan rasa tegang dan takut. Saat ujian sering membuat orang emosional hingga banyak yang tak mampu menguasai diri. Efek psikosomatis, seperti sakit perut, pusing-pusing, atau mual, pun muncul. Memang itu hal yang manusiawi, tapi akibatnya konsentrasi buyar. Daya nalar saat mempersiapkan ujian terganggu. Persiapan ujian menjadi kacau. Hal yang sama terjadi saat menjalani ujian.
Dinamika kondisi emosi dan nalar inilah yang sering kali mewarnai peristiwa ujian. Tak heran kalau setiap ada peristiwa ujian kita menemukan banyak fakta yang mengejutkan. Siswa yang sehari-hari berprestasi justru hasilnya tidak memuaskan. Bahkan gagal. Namun, kegagalan ujian bukan hanya karena gugup, bingung, takut, atau tegang.beberapa siswa gagal mencapai hasil optimal justru karena meremehkan atau kurang cermat. Dengan demikian, perlu sikap bijak memahami suatu hasil ujian.
Ujian yang membahagiakan membutuhkan guru atau dosen berkarakter pembelajar yang sadar dan butuh terus belajar. Sebab, kegagalan pemahaman materi tak selalu disebabkan kelemahan peserta didik. Sering kali permasalahan justru pada para pendidiknya. Sesungguhnya peserta didik adalah mitra, bahkan anugerah yang menuntun para pendidik untuk terus-menerus belajar.
Konon negeri ini butuh banyak guru dan dosen seperti itu, rasanya itulah guru sejati. Ia akan terus membakar semangat belajar dan membangun komunitas pembelajar. Maka, hasilnya adalah ujian yang menjadi peristiwa membahagiakan dan dirinddukan, sekaligus mencerahkan baik anak didik maupun pendidiknya.

BERHENTILAH SEKOLAH SEBELUM TERLAMBAT

Jika orientasi pendidikan adalah untuk mencetak tenaga kerja guna kepentingan industry dan membentuk mentalitas pegawai katakanlah hingga dua decade ke depan yang akan dihasilkan adalah jutaan calon penganggur. Sekarang saja ada sekitar 750.000 lulusan program diploma dan sarjana yang menganggur. Jumlah penganggur itu akan makin membengkak jika ditambah jutaan siswa putus sekolah dari tingkat SD hingga SLTA.
Jadi, untuk apa sebenarnya generasi bangsa bersekolah hingga ke perguruan tinggi? Jika jawabannya agar mereka bisa jadi pegawai, fakta yang ada sekarang menunjukkan orientasi tersebut keliru. Dari 105 juta tenaga kerja yang sekarang bekerja, lebih dari 55 juta pegawai adalah lulusan SD. Pemilik diploma hanya sekitar 3 juta orang dan sarjana sekitar 5 juta orang. Jika sebagian besar lapangan kerja hanya tersedia untuk lulusan SD, lalu untuk apa anak-anak kita harus buang-buang waktu dan uang demi melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi?
Faktanya sekarang semakin tinggi pendidikan juga ternyata tidak menjamin mudah mendapat pekerjaan . yang diperlukan sekarang adalah menggali kreativitas dan imajinasi. Dua hal yang susuah dimiiliki begitu saja, pendidikan sekolah sampai perguruan tinggi memang penting tapi ada kadangnya kita bisa mendapat ilmu pengetahuan di luar. Kini ilmu pengetahuan sudah tesedia secara digital, bisa lewat internet di computer, warnet , maupun telpon genggam. Hanya bagaimana kita mengembangkannya dengan imajinasi dan kreativitas hingga bisa menciptakan sesuatu yang tidak hanya berguna untuk diri sendiri tapi juga untuk orang banyak.
Jadi, cukup berikan kemampuan menggunakan kompuer, mencari sumber informasi yang dibutuhkan di internet, dan bahasa inggris secukupnya karena di dunia maya tersedia mesin penerjemah aneka bahasa yang instan. Anak-anak cukup sekolah 12 tahun saja. Mereka tidak usah jadi pegawai. Dunia kreatif yang bernilai tinggi tersedia untuk mereka, sepanjang manusia masih ada.
Sumber : opini@kompas.com

MEMBENAHI PASAR TRADISIONAL

Pasar tradisional? Pasti sudah tau bagaimana kondisinya, becek, kotor, dan sesak karena tempat yang tidak tertata. Berdasarkan data Kementrian Perdagangan, dari sekitar 14.000 pasar tradisional yang sudah terdata, sekitar 95 persen kondisinya tidak layak. Pasar-pasar tersebut harus direvitalisasi agar tetap eksis, di tengah masifnya ekspansi pasar modern. Pasar tradisional yang sudah tidak layak rata-rata usianya sudah di atas 20 tahun.
Revitalisasi menjadi kebutuhan mendesak, tetapi harus diingat bukan hanya merehabilitasi fisiknya. Harus dilakukan secara menyeluruh dan harus mampu menjadikan pasar tradisional sebagai ikon perekonomian bangsa, indicator denyut ekonomi suatu daerah, serta identitas social ekonomi masyarakat setempat. Untuk mewujudkannya, revitalisasi harus memerhatikan beberapa aspek. Tata kelola pasar tradisional yang burruk akan menghambat revitalisasi karena membuat bangunan fisik yang sudah megah justru menjadi mandul. Pengelolaan tak hanya menyangkut perawatan, tetapi juga persoalan sampah, distribusi, dan retribusi.
Jika aspek-aspek tersebut terpenuhi, pasti akan sangat nyaman berada di pasar tradisonal. Tidak perlu lagi dikotomi pasar tradisional dan pasar modern. Yang ada hanyalah segmentasi produk. Pasar tradisional lebih unggul dalam penyediaan barang hasil bumi, seperti sayuran dan bahan kebutuhan pokok lainnya. Sebaliknya, barang pabrikan seperti susu, minuman, dan baju ada di pasar modern.

PUDARNYA SEMANGAT JUANG BUNG KARNO

Pada 14 Januari 1934-18 Oktober 1938 Bung Karno diasingkan dan menjalani masa pembuangan bersama keluarganya di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Ende dijadikan tempat pembuangan Bung Karno karena ketika itu dianggap sebagai tempat terpencil dan jauh dari Ibukota. Pada masa pembuangannya Bung Karno menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat disekitarnya, sambil mengobarkan semangat juang melawan penjajahan Belanda.
Bung Karno suka mementaskan scenario karya-karyanya yang mengandungg pesan, semangat juang bangsa Indonesia untuk melawan penjajahan Belanda. Selain itu, di Ende pula Bung Karno menemukan butir-butir Pancasila yang kemudian menjadi dasar Negara kita. Sayangnya sekarang semangat itu tidak menular pada kaum remaja, maupun rakyat Indonesia. Mungkin karena kita tidak merasakan perjuangan yang berat menghadapi para penjajah. Tapi itu harusnya tidak menjadi alasan untuk kita menjunjung tinggi semangat juang Bung Karno. Selalu berusaha menjadi seseorang yang berguna untuk bangsa ini dan selalu ingat akan jasa para pahlawannya merupakan salah satu cara untuk menjaga semangat juang itu.
Andai para pemimpin ini seperti Bung Karno yang selalu dekat dengan rakyatnya dan selalu berjuang tanpa menyerah demi kejayaan Indonesia dan kesejahteraan rakyatnya dengan hati tulus, mungkin negeri ini akan lebih baik dari sekarang. Di tengah caruk-maruk kehidupan negeri ini yang semakin gila ingin rasanya merasakan kehidupan di jaman Bung Karno yang mungkin sulit tapi indah karena masih adanya sikap saling menghargai dan peduli di antara masyarakat.

GEDUNG MEWAH DI ATAS PENDERITAAN RAKYAT

Kontroversi pembangunan gedung baru DPR memasuki babak baru, ketika Presiden meminta pembangunab gedung itu ditunda dulu tapi pada hari yang sama pada rapat konsultasi pimpinan DPR memutuskan tetap melanjutkan pembangunan gedung baru meski menuai kecaman masyarakat. Gedung berlantai 36 dengan biaya hamper Rp 1,2 triliun membuat masyarakat mempertanyakan efektivitas rencana pembangunan itu. Biaya pembangunanlah yang paling controversial. Saat pertama diajukan, biaya adalah 1,8 triliun. Bahkan, ada usulan dari konsultan desain menggunakan kolam penampungan air untuk pemadaman kebakaran menjadi kolam renang berikut spa. Dalam perjalanan waktu, biaya terus turun, kini jadi Rp 1,138 triliun.
Harus dengan cara apalagi agar para wakil rakyat itu mengerti akan keinginan rakyat, fasilitas mewah apalagi yang kurang mereka dapat sampai harus membangun istana dengan menghabiskan uang rakyat tentunya. Bisa di maklumi bila hasil kerja mereka terlihat, tapi apa yang terlihat? Justru tindakan-tindakan memalukan yang tidak berguna yang selalau rakyat lihat.
Untuk apa gedung mewah dengan desain sangat mengagumkan yang dengan susah payah di rencanakan tapi hanya untuk tidur nyenyak mendengarkan ketuanya mendongeng. Kalau begitu tanam saja pohon beringin yang banyak untuk tempat mereka tidur, pasti akan lebih nyenyak dan menguntungkan juga untuk melawan pemanasan global.
Untuk apa menambah kolam renang dan tempat spa segala, yang ada malah akan jadi tempat tante-tante untuk bergosip ria sambil spa. Mungkin pekerjaan mereka memang banyak, tapi mereka juga mempunyai beberapa asisten yang pastinya akan lebih banyak kerjanya. Cukup ruangan yang disesuaikan luasnya dengan pendingin ruangan, alat-alat yang mendukung dan suasana yang nyaman bukan istana megah. Mereka selalu berpura-pura tidak melihat apa yang terjadi pada rakyat, kemiskinan, pengangguran, biaya sekolah dan rumah sakit yang mahal. Berjanji manis akan menyampaikan suara rakyat nyatanya hanya bersenang-senang di atas penderitaan rakyat.
Memang tidak semua seperti itu tapi hanya sedikit yang benar-benar memiliki niat tulus untuk menjadi wakil rakyat seutuhnya. Lebih banyak mereka yang tidak mau melewatkan kesempatan untuk mendapatkan gaji dan tunjangan yang pasti membuat semua orang yang membutuhkan uang di jaman sekarang untuk tidak menolak.